twitter
    Thanks for visiting my blog don forget to follow Me :)

Pengembangan Bahan Bakar Nabati untuk Mengurangi Dampak Pemanasan Global


Tingginya harga minyak mentah dunia mengakibatkan anggaran pemerintahdalam menyediakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) meningkat. BahanBakar Nabati (BBN) merupakan bahan bakar alternatif yang dapatdigunakan sebagai substitusi BBM yang diharapkan dapat mengurangibeban pemerintah tersebut. Disamping itu BBN merupakan bahan bakarbersih dan dapat mengurangi emisi GRK. Dalam makalah ini dibahas lebihlanjut potensi pengembangan biodiesel sebagai salah satu bentuk BBNdalam hal kebutuhan lahan dan pengurangan emisi CO2

.Kata kunci: biodiesel, kelapa sawit, emisi CO2


 
 

Gambar 1. Target Bauran Energi 2025
   



•Biodiesel
    Bio desel merupakan bentuk ester dari minyak nabati. Bahan baku dapatberasal dari kelapa sawit, jarak pagar, kedelai dan kelapa. Dalampemanfaatanya dicampur dengan minyak solar dengan perbandingantertentu. B5 merupakan campuran 5% biodiesel dengan 95% minyak solaryang dijual secara komersiil oleh Pertamina dengan nama dagang biosolar.

•Bioetanol
Merupakan anhydrous alkohol yang berasal dari fermentasitetes tebu, singkong, jagung atau sagu. Bioetanol dimanfaatkan untukmengurangi konsumsi premium. E5 merupakan campuran 5% bioetanoldengan 95% premium yang telah dipasarkan Pertamina dengan namadagang biopremium. kendaraan yang Penggunaan bioetanol sampai dengan E15 tidak perlumelakukan modifikasi mesin sudah ada, tetapi untuk E100hanya dapat digunakan untuk mobil jenis FFV (
flexible fuel vehicle).

•PPO
merupakan minyak nabati murni tanpa perubahan sifat kimiawi dandimanfaatkan secara langsung untuk mengurangi konsumsi solar industri,minyak diesel, minyak tanah dan minyak bakar. O15 merupakan campuran15% PPO dengan 85% minyak diesel dan dapat digunakan tanpa tambahanperalatan khusus untuk bahan bakar peralatan industri. Pemakaian yanglebih besar dari O15 harus menambah peralatan konverter.Proses pembuatan BBN secara ringkas serta bahan baku yang digunakanditunjukkan pada Gambar 2. Untuk selanjutnya yang akan dibahas lebih lanjutyaitu pemanfaatan biodiesel dengan bahan baku minyak kelapa sawit atauCPO (
Crude Palm Oil).

 *ANALISIS

Semakin menipisnya  persediaan Minyak Bumi yang di sebabkan oleh tingginya pemakaian yang kita gunakan sebagai Bahan Bakar Minyak atau yang biasa kita singkat dengan BBM. Tingginya harga minyak mentah dunia mengakibatkan beban pemerintah dalam menyediakan subsidi BBM semakin meningkat.

Beberapa tahun yang lalu kita juga sempat mengalami krisis bahan Bakar Minyak, banyak di berbagai wilayah mengalami ke langkahan BBM seperti bensin dan minyak tanah. Karena sebagian besarBBM tersebut digunakan untuk sektor transportasi dan kebutuhan lainnya maka perlu segera dicari bahan bakar alternatif sebagai substitusi BBM.

Perlu kita ketahui proses terjadinya minyak bumi membutuhkan waktu yang sangat lama, perlu waktu berpuluh-puluh tahun atau mungkin ratusan tahun. Karena proses terjadinya minyak bumi ialah berasal dari pelapukan sisa – sisa mahluk hidup seperti tumbuhan – tumbuhan, hewan dan lain lain yang mati.  Dan proses pembentukan gas ini memakan waktu ratusan juta tahun.

Oleh karena itu mulai dari sekarang kita harus menghemat Minyak Bumi. Dan tidak menutup kemungkinan Minyak Bumi tersebut akan habis, karena penggunaan yang  tinggi. 5 tahun yang lalu pemerintah kita berusaha untuk menghemat minyak tanah, dimana kita ketahui saat ini kita menggunakan GAS  ELPIJI sebagai pengganti Minyak Tanah untuk memasak.

Dan kita juga sudah beberapa kali mengalami ke naikan BBM, Hal itu di sebabkan oleh Tingginya harga minyak mentah dunia. 2 tahun lalu kita sempat merasakan kenaikan bensin PREMIUM yang melonjak sampai 3x lipat dan akhir’y turun kembali saat ini dengan harga Rp4500;00/ liter
Tetapi akhir-akhir ini kiata mendengar akan terjadinya kenaikan BBM kembali pada awal April mendatang. Hal ini di sebabkan karena besarnya dana yang di keluarkan oleh PEMERINTAH untuk mensubsidi BBM (PREMIUM) Bila ini terjadi, maka dampak dari kenaikan BBM ini sangat lah besar dan berpengaruh pada  PEREKONOMIAN RAKYAT.

Karena sebagian besar BBM tersebut d gunakan untuk TRANSPORTASI dan MESIN INDUSTRI. Maka Tarif sewa Transportasi dan harga Produktifitas Industri juga akan Naik, dan secara otomatis akan berpengaruh dengan harga- harga yang lain.

Seperti harga : beras, sayur-sayuran, gula pasir DLL.

Maka perlu segera di cari bahan bakar alternatif sebagai subtitusi BBM.
Yang efektif untuk mengurangi penggunaan BBM yang sangat besar.

 BBN merupakan salah satu alternatif yang dipandang banyak mempunyai keunggulan karena ramahlingkungan. Disisi lain penggunaan BBN dapat mengurangi emisi GRK dandengan pengembangan BBN secara tidak langsung turut berperan dalammenangani masalah perubahan iklim.

Biodiesel dari CPO merupakan salah satu jenis BBN yang sudah dikembangkan secara intensif meskipun masihbanyak kendala yang harus diselesaikan.Produksi CPO yang utama saat ini diperuntukkan untuk keperluan nonenergi seperti bahan baku pembuatan minyak goreng, sabun dan sebagaikomoditas ekspor.

Penggunaan CPO sebagai bahan baku biodiesel dikhawatirkan akan memicu terjadinya konflik kepentingan sehingga dapat mengganggu pasokan untuk keperluan non energi tersebut. Oleh karena itu diperlukan perluasan lahan kelapa sawit yang di dedikasikan khusus untuk pasokan bahan baku biodiesel.

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan karena tidak menimbulkan emisi polutan yang berbahaya terhadap kesehatan.Penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar kendaraan bermotor dapat menurunkan emisi bila dibandingkan dengan penggunaan minyak solar.Biodiesel terbuat dari minyak nabati yang berasal dari sumber daya yang dapat diperbaharui. Pertimbangan lain untuk penggembangkan biodiesel adalah makin tingginya harga minyak bumi dan untuk mengurangi emisi GRK.

Dari berbagai jenis bahan baku biodiesel maka biodiesel dari minyak kelapasawit (CPO) mempunyai prospek untuk dikembangkan mengingat jumlahketersediaan dan potensi pengembangan tanaman kelapa sawit yang cukupbesar. Dalam penggunaannya biodiesel harus dicampur dengan minyaksolar/diesel. Program uji coba pemasaran campuran 5% biodiesel dengan 95%minyak solar yang diberi nama dagang biosolar dimulai pada Maret 2006sampai April 2007 di wilayah Jabotabek. Biosolar dipasarkan pada 201 SPBU(Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum) dan volume penjualannya mencapai 314.187 kl. Sedangkan untuk wilayah Surabaya dilaksanakan pada15 SPBU dengan volume penjualannya mencapai 9.845 kl. Produksi biodiesel pada April 2007 mencapai 520.000 kl yang diproduksi oleh sekitar 8 perusahaan dengan PT. Wilmar, Dumai merupakan pemasok terbesar dengan kapasitas 350.000 ton/tahun disusul PT. Eterindo Wahanatama, Gresik dengan kapasitas 120.000 ton/tahun.


CPO yang diproduksi sebagian besar diekspor dan sebagian lagi untukbahan baku pembuatan minyak goreng dan sabun untuk keperluan dalam negeri. Dengan adanya program pengembangan biodiesel ini perlu penambahan lahan kelapa sawit yang cukup besar. Pengembangan ini. diharapkan dapat membantu mengatasi masalah: pertumbuhan ekonomi,kurangnya lapangan kerja dan kemiskinan.

Oleh karena itu dalam pengembangannya perlu diperhatikan faktor-faktor teknis, ekonomis, dandampak sosial sehingga hasilnya diharapkan dapat lebih berdaya guna. TimNasional Pengembangan BBN pada tahun 2006 telah mengeluarkan Blue Print. Pengembangan BBN yang dapat digunakan sebagai acuan strategis dalampenyediaan dan pemanfaatan BBN termasuk di dalamnya road map
yangmerupakan peta langkah dari keadaan sekarang menuju keadaan yangdiinginkan dalam kurun waktu 2006-2025.

Potensi penyediaan bahan baku BBN di Indonesia masih cukup besar.Lahan untuk pengembangan tanaman masih cukup tersedia dan beberapawilayah kondisi agroklimatnya sesuai untuk tanaman penghasil BBN. Disamping kesesuaian lahan perlu juga diperhatikan aspek legal dalam pengembangan lahan. Ada beberapa pola pengembangan yang akan diprioritaskan yaitu:

•Pengembangan kebun khusus (dedicated area) dengan lebih dahulumemanfaatkan ijin usaha perkebunan (IUP) yang telah dikeluarkan tapibelum dimanfaatkan maupun melalui ijin/investor baru.

•Pemanfaatan lahan terlantar, lahan kritis dan hutan produksi yang dapatdikonversi.

•Pemanfaatan HGU terlantar dan ijin usaha perkebunan yang tidak aktif.

•Memetakan pertanaman yang sudah tua dan meremajakan pertanaman melalui pemanfaatan bibit unggul bersertifikat.


Dan di harapkan Pemerintah  dapat dengan segera  menyelesaikan masalah ini. Karena apabila ini terjadi trus menerus maka jumlah ke miskinan akan terus bertambah, dan rakyat yang kelaparan pun semakin banyak.

0 comments:

Posting Komentar